Krisis dan kesempatan seperti dua sisi mata uang yang berdampingan. Jadi jika ada sebuah krisis yang terjadi, maka pertajam indera penguasaha Anda agar dapat melihat peluang yang sering kali terselip diantara timbunan kehancuran. Jika hari-hari ini Anda mendengar berita naiknya harga minyak dunia, bencana tsunami terjadi, harga emas yang melambung dan juga beberapa indeks saham yang terpukul maka pasti ada banyak peluang yang menanti untuk ditemukan.
Sebagai contoh, diantara naiknya harga minyak dunia ternyata ada peluang untuk bahan bakar yang terbaharukan dan murah. Hal ini banyak dicari oleh para pengusaha untuk mengatisipasi naiknya biaya produksi akibat naiknya harga minyak.
Tahukah Anda bahwa salah satu sumber energi terbaharukan dan murah adalah sampah? Ya, sampah yang menjadi sumber masalah di daerah metropolitan seperti Jakarta ternyata merupakan sebuah peluang usaha yang menguntungkan. Ada banyak produk yang bisa mendatangkan keuntungan bagi Anda dari sampah ini, jika Anda dapat menyiasatinya dengan baik. Salah satu yang menjanjikan dan juga merupakan tehnologi ramah lingkungan adalah pemanfaatan biomass dari sampah, pengolahan sampah menjadi pupuk organik.
Biomas
Biomass adalah material yang berasal dari tumbuhan, hewan atau manusia yang diubah menjadi material organic atau biologis menjadi sumber energi. Hasil olahannya pun bermacam-macam, mulai dari briket biomass dan juga bioethanol, keduanya berasal dari sampah rumah tangga yang diolah sedemikian rupa sehingga dapat menjadi bahan bakar.
Briket energi biomass seberat 1 kilogram dapat menghasilkan daya bakar setara dengan satu liter minyak tanah. Dari segi harga, briket biomass ini hanya berkisar Rp. 750,- hingga Rp. 1.000,- per kilogram, jadi jika dibandingkan dengan harga minyak tanah yang sekarang seharga Rp. 5.000,- hingga Rp. 8.000,-, biomass sangatlah murah.
Pupuk Organik
Sampah rumah tangga, seringkali kita anggap remeh. Namun jika diolah dengan baik, limbah dapur dapat diubah menjadi pupuk organic. Caranya pun sangat mudah, Anda bisa menggunakan beberapa tehnik yang murah meriah untuk mengolah sampah yang ada. Mulai dengan menggunakan drum plastik atau dengan menyimpan sampah itu di dalam tanah. Hasilnya, Anda bisa gunakan untuk keperluan taman atau kebun bahkan bisa menjualnya. Harga pupuk organik cukup bervariasi, mulai dari Rp. 2.500,- hingga Rp. 5.000,- per kilogram.
Jika di Indonesia sampah adalah salah satu permasalahan yang masih sulit diatasi, bagi negara-negara maju, sampah adalah sumber energi. Jadi mengapa kita tidak mengubah pola pikir kita dan menjadikan sampah di sekitar kita sebagai peluang usaha yang menguntungkan. Bersihkan sampah, kantong untung, lingkungan indah.
Sumber : Jawaban.com